AnakStartup.id – Memulai sebuah startup bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan berbagai kemampuan dan komitmen tinggi agar startup dapat berjalan dan bertahan.
Menurut Eric Ries, autor buku bestseller The Lean Startup, ada 4 jenis kemampuan utama yang harus dikuasai oleh para pendiri startup, yaitu: founder, hustler, hipster, dan hacker.
4 jenis kemampuan utama yang harus Ada di Startup
Mari kita bahas satu per satu mengenai keempat kemampuan tersebut dan mengapa hal itu vital bagi kesuksesan sebuah startup.
1. Founder – Memimpin Visi dan Misi Perusahaan
Seorang founder bertanggung jawab atas terbentuk dan terlaksananya visi misi perusahaan. Founder harus mampu memimpin timnya untuk mencapai tujuan bersama. Tanpa kemampuan kepemimpinan yang baik, startup bisa kehilangan arah dan fokus.
Beberapa tanggung jawab utama seorang founder antara lain:
– Merumuskan dan mengkomunikasikan visi misi perusahaan
– Membangun tim dan mengelola sumber daya manusia
– Memastikan operasional perusahaan berjalan efisien
– Mengambil keputusan strategis jangka panjang dan jangka pendek
– Menciptakan budaya perusahaan yang positif dan kondusif
Jadi founder adalah motor penggerak utama sebuah startup. Tanpa founder yang visioner dan mampu memimpin eksekusi dengan baik, sulit bagi startup untuk sustain dan mencapai kesuksesan.
2. Hustler – Jeli Melihat Peluang dan Meyakinkan Investor
Hustler adalah sosok kunci yang bertanggung jawab mencari pendanaan dan meyakinkan stakeholder seperti investor bahwa produk atau layanan startup layak untuk didukung. Hustler harus jeli melihat peluang bisnis dan trend pasar terkini.
Beberapa tugas pokok seorang hustler antara lain:
– Mencari dan menjaring investor potensial
– Menyusun deck dan pitch yang menarik untuk presentasi
– Bernegosiasi dan menutup kesepakatan pendanaan dengan investor
– Membangun hubungan baik dengan berbagai stakeholder
– Menganalisis pasar dan peluang bisnis baru
Jadi, hustler adalah sosok kunci dalam hal pendanaan dan hubungan investor. Hustler yang handal diperlukan agar startup memiliki akses pada modal untuk bertumbuh.
3. Hipster – Paham Kebutuhan Pelanggan dan Desain Pengalaman Menarik
Hipster adalah sosok kreatif yang memahami kebutuhan konsumen dan berperan mendesain pengalaman pelanggan yang menyenangkan. Hipster harus paham tren pasar dan selera konsumen.
Beberapa peran vital seorang hipster antara lain:
– Riset kebutuhan dan preferensi pelanggan
– Memberi masukan desain produk yang sesuai kebutuhan pelanggan
– Merancang customer journey yang smooth dan menyenangkan
– Mendesain tampilan produk yang user friendly dan atraktif
– Melakukan quality assurance terhadap produk sebelum launching
Jadi, hipster memastikan bahwa produk atau layanan startup sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pasar sasaran. Hipster memegang peranan besar dalam hal pengalaman pelanggan.
4. Hacker – Menguasai Teknologi untuk Wujudkan Produk Digital
Hacker dalam konteks startup maknanya bukan peretas ilegal, tapi lebih kepada developer handal dengan kemampuan teknis membangun produk digital. Tanpa hacker yang mumpuni, startup tidak akan bisa menghadirkan produknya ke pasaran.
Beberapa tugas hacker di startup antara lain:
– Membangun produk digital seperti website dan aplikasi mobile
– Melakukan coding dan programming
– Mengelola infrastruktur dan keamanan data
– Menyelesaikan bug dan melakukan improvement produk
– Mengelola rilis versi produk dan change management
Jadi hacker bertanggung jawab dalam mengembangkan product minimum viable product hingga produk siap skala ke pasar yang lebih luas. Kemampuan teknis hacker sangat penting agar inovasi digital startup bisa diwujudkan.
Mengintegrasikan Keempat Kemampuan dengan Baik
Memang tidak mudah bagi satu orang untuk menguasai keempat kemampuan tersebut. Makanya, idealnya sebuah startup didirikan oleh tim founder dengan skillset yang saling melengkapi.
Jika hal itu sulit, satu solusi adalah dengan mencari co-founder atau karyawan yang bisa menutupi kekurangan kemampuan yang dimiliki founder.
Yang jelas, keempat kemampuan tersebut mutlak diperlukan demi kesuksesan sebuah startup.
Jadi bagi entrepreneur yang ingin merintis startup, pastikan untuk terus mengasah skillset sebagai founder, hustler, hipster, dan hacker agar peluang sukses semakin terbuka lebar.
Kesimpulan
Merintis startup bukanlah perjalanan yang mudah, diperlukan komitmen dan kerja keras tinggi untuk meraih kesuksesan.
Skillset founder, hustler, hipster, dan hacker harus dikuasai dan diintegrasikan dengan baik agar startup dapat berjalan efisien.
Dengan mengasah kemampuan tersebut, entrepreneur akan lebih siap dan matang untuk menghadapi segala macam tantangan dalam ekosistem startup.
Semangat terus berjuang dan jangan mudah menyerah!