AnakStartup.id – Perusahaan sering menggunakan aplikasi manajemen proyek untuk mengawasi, mengelola, dan mengatur berbagai aspek yang berkaitan dengan proyek konstruksi.
Penggunaan aplikasi tersebut sangat membantu dalam menjaga produktivitas perusahaan konstruksi di Indonesia, terutama untuk project manager yang menghadapi tantangan besar dalam mengelola proyek-proyek yang rumit.
Daripada mengandalkan aplikasi manajemen waktu tradisional, kini banyak perusahaan lebih suka menggunakan aplikasi terkini yang dapat membantu mereka merencanakan dan mengatur proyek agar tetap sesuai jadwal.
Apa itu Aplikasi Manajemen Proyek?
Aplikasi manajemen proyek adalah perangkat yang dibuat khusus untuk memberikan dukungan kepada tim proyek atau pengelola proyek dalam mengelola, mengawasi, dan mengoordinasikan berbagai aspek dari proyek yang sedang dikerjakan dalam periode waktu tertentu.
Kegunaan dari aplikasi manajemen proyek ini mencakup:
- Membantu dalam mengatur komunikasi di antara tim yang terlibat.
- Memantau penggunaan sumber daya yang diperlukan.
- Memantau perkembangan proyek yang sedang berlangsung.
- Mengidentifikasi dan mengatasi kesalahan yang mungkin terjadi selama proses pelaksanaan proyek.
- Mengurangi risiko yang terkait dengan proyek.
- Memastikan bahwa proyek selesai sesuai dengan target, jadwal, anggaran, dan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Bagi pengelola proyek, mengelola sebuah proyek adalah tugas yang penuh risiko, karena mereka harus mengatur segala aspek yang terkait dengan proyek, mulai dari penggunaan sumber daya hingga manajemen tim yang terlibat dalam proyek tersebut.
Kondisi ini menjadi semakin kompleks ketika proyek mencapai fase initiating hingga closing. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi manajemen proyek menjadi sangat berarti bagi perusahaan ketika mereka tengah menggarap proyek berlangsung.
Daftar Rekomendasi Aplikasi Manajemen Proyek Terbaik
Berikut adalah daftar rekomendasi lengkap mengenai aplikasi manajemen proyek, termasuk fiturnya, spesifikasinya, keunggulannya, dan biaya berlangganannya.
1. Zoho
Zoho adalah aplikasi manajemen proyek yang menawarkan berbagai fitur untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek, seperti pelacakan dan pengelolaan ketergantungan, pengeluaran, komunikasi yang kurang efisien, dan lain sebagainya.
Dengan Zoho, perusahaan dapat mengalami beberapa keunggulan, termasuk:
- Perencanaan dan timeline proyek yang sangat detail.
- Penyederhanaan komunikasi antar tim.
- Kemampuan memantau status proyek dengan lebih baik.
- Kolaborasi secara real-time yang dapat dibagi kapan saja.
- Manajemen sumber daya yang efisien, terutama terkait dengan karyawan.
- Membantu dalam proses perencanaan, pelacakan, dan kolaborasi dalam satu aplikasi.
Yang menarik, biaya berlangganan Zoho dibagi menjadi dua kategori, yaitu versi gratis yang dapat digunakan untuk dua proyek, dan versi berbayar dengan harga mulai dari Rp69.000 hingga Rp138.000 per bulan.
2. Manpro.id
Manpro.id adalah sebuah aplikasi manajemen proyek berbasis web dan Android yang dapat membantu para pelaku di industri konstruksi untuk memantau proyek mereka, mengurangi miskomunikasi, dan meningkatkan transparansi proyek melalui laporan online.
Apa Keunggulan Manpro.id?
- Proses pemantauan proyek yang dilakukan secara digital dan real-time.
- Semua pemangku kepentingan yang terlibat dapat dengan mudah menggunakan platform yang sama.
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan yang sedang mengerjakan proyek berkelanjutan.
Aplikasi ini juga cocok untuk perusahaan startup di Indonesia karena biaya berlangganan Manpro cukup terjangkau.
3. Novade
Novade adalah aplikasi manajemen proyek yang menawarkan versi uji coba gratis hingga lima pengguna dan lima proyek. Menariknya, aplikasi ini telah digunakan oleh lebih dari 100 ribu perusahaan di seluruh dunia untuk mengelola proyek-proyek mereka. Hal ini disebabkan oleh fitur lengkap yang dimiliki oleh Novade, mulai dari pelacakan kemajuan proyek, koordinasi proyek, hingga pencatatan formulir inspeksi secara digital.
Dengan fitur-fitur yang mendukung pekerja konstruksi, biaya berlangganan Novade juga cukup terjangkau, dengan versi lite standar seharga Rp190.000 per bulan dan versi enterprise dengan kisaran harga sekitar Rp500.000 per bulan.
Baca juga: Skill yang Perlu Dikuasai Fresh Graduate jika Ingin Bekerja di Startup
4. Tomps.id
Tomps.id merupakan salah satu aplikasi manajemen proyek yang sangat populer di Indonesia dan telah digunakan oleh berbagai perusahaan serta institusi ternama seperti Telkom Indonesia, Bank Indonesia, Pertamina, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan banyak lainnya.
Hal ini menjadi hal yang wajar mengingat Tomps menyediakan produk untuk mengatur manajemen proyek dengan beragam fitur yang termasuk:
- Monitoring Progres Proyek
- Pengawasan Anggaran Proyek
- Sistem Informasi Geografis
- Penyimpanan Dokumen & Data
- Laporan Eksekutif
- Manajemen Akses
Dengan fitur-fitur yang begitu lengkap, beberapa bisnis properti di Indonesia telah memanfaatkan aplikasi ini untuk memantau ketersediaan stok.
5. Hasmichro
Selain menyediakan produk atau aplikasi payroll, Hashmicro juga menawarkan aplikasi manajemen pengelolaan proyek yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menyelesaikan proyek-proyek atau mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang mereka miliki.
Aplikasi ini sangat disarankan bagi perusahaan yang tengah fokus pada pembangunan, proyek berskala besar, atau pengelolaan properti.
Keunggulan dari Hashmicro adalah aplikasi ini dapat diakses melalui website atau perangkat Android, tergantung pada situasi dan kebutuhan di lapangan.
Selain itu, aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem lain, termasuk sistem akuntansi, manajemen sumber daya manusia (HRM), dan lainnya.
Baca juga: Daftar 10 Startup dan Perusahaan Teratas di Wilayah Palestina
6. Progresi
Progresi adalah aplikasi manajemen proyek berbasis Android dan iOS yang cocok digunakan oleh berbagai kalangan, terutama oleh para kontraktor, baik yang berskala perorangan maupun perusahaan besar.
Dengan Progresi, perusahaan dapat mengakses berbagai fitur, seperti:
- Pemantauan dan pengelolaan proyek tanpa batasan.
- Fitur perencanaan proyek.
- Pembuatan laporan harian.
- Pengajuan pencapaian proyek.
- Manajemen dan analisis biaya proyek, dan lain sebagainya.
Untuk memanfaatkan semua fitur canggih yang ditawarkan oleh Progresi, pengguna perlu membayar biaya langganan minimal sebesar Rp2 juta per bulan untuk versi profesionalnya, atau Rp10 juta selama 6 bulan, dan Rp12 juta per tahun.
7. Wrike
Aplikasi dan perangkat lunak manajemen proyek lain yang banyak digunakan oleh perusahaan ternama adalah Wrike.
Aplikasi asal Amerika ini sangat ramah pengguna, tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga memiliki antarmuka yang rapi dan mudah dimengerti, bahkan oleh pemula.
Wrike cocok digunakan oleh perusahaan yang ingin mengatur dan membuat laporan proyek dengan cepat dan instan dalam waktu yang singkat.
Sayangnya, untuk memanfaatkan seluruh fitur Wrike, pengguna perlu meng-upgrade ke level Bisnis, yang memerlukan biaya yang cukup besar.
8. Fieldwire
Fieldwire adalah aplikasi manajemen proyek terbaik yang akan membantu perusahaan mengelola proyek-proyek berskala besar melalui komunikasi dan kolaborasi tim yang efektif.
Dengan menggunakan Fieldwire, seluruh pengelolaan proyek dapat diatur dengan jelas, progres proyek dapat diikuti sesuai jadwal, dan semua pihak yang terlibat dapat berkomunikasi melalui satu platform aplikasi.
Anda dapat mengunduh aplikasi Fieldwire melalui Google Play Store atau Apple Store dan memanfaatkan beragam fitur menarik, seperti penjadwalan konstruksi, penggambaran proyek, dan lainnya.
9. Trello
Trello adalah aplikasi manajemen proyek yang tersedia secara gratis dan menyediakan fitur dasar, seperti pembuatan nama proyek, kalender, pemantauan progres, dan dapat digunakan oleh individu, tim, atau perusahaan.
Cara penggunaan Trello sangat sederhana, pengguna hanya perlu mendaftar dengan menggunakan alamat email, membuat kata sandi, dan mengatur profil.
Trello banyak digunakan oleh berbagai startup dan pekerja lepas di Indonesia. Aplikasi ini bahkan dapat digunakan untuk menerima pekerjaan dari klien, menyelesaikan pekerjaan secara remote, dan mengawasi kerja tim, serta banyak lagi.
Apa itu PMO dalam Manajemen Proyek?
PMO atau Project Management Office adalah bagian divisi perusahaan yang bertugas melakukan standarisasi terhadap berbagai proses yang terkait dengan proyek dan berkoordinasi dengan manajemen lain untuk mengelola sumber daya, terutama dalam penggunaan alat dan teknik manajemen proyek.
Mengapa Divisi Manajemen Membutuhkan Aplikasi Manajemen Proyek?
Penggunaan aplikasi manajemen proyek diharapkan dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan menjalankan tanggung jawab pengelolaan proyek yang sedang berlangsung.
Kesimpulan
Inilah sembilan daftar aplikasi manajemen proyek terbaik yang dapat dipertimbangkan saat mengelola berbagai jenis proyek, termasuk proyek properti, proyek digital, proyek freelance, dan lain-lain.
Untuk memaksimalkan penggunaannya, kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi ChatBot atau AI untuk berkomunikasi dengan klien atau pelanggan.
Baca juga: Tips Start Up Pemula Dapatkan Investasi Ala Skystar