AnakStartup.id – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih terus berlangsung, dan kali ini, banyak pekerja dari perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) yang terkena dampaknya.
Data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan bahwa pada periode Januari-Juni 2024, sebanyak 32.064 pekerja terkena PHK. Angka ini naik 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Fenomena ini, sering disebut sebagai “tech winter,” sudah berlangsung sejak pandemi COVID-19 dan merupakan dampak dari kondisi ekonomi yang terus memburuk. Jika Anda termasuk salah satu yang terkena badai PHK ini, jangan panik.
Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan keuangan di masa sulit ini, terutama bagi Anda yang bekerja di industri startup.
1. Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan dan Mulailah Berhemat
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah segera mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan. Uang JHT ini bisa berfungsi sebagai dana darurat untuk menalangi kebutuhan hidup Anda sementara Anda mencari pekerjaan baru. Namun, pastikan Anda mempersiapkan semua dokumen penting sebelum mengajukan klaim, seperti:
- Kartu Peserta BPJAMSOSTEK
- E-KTP
- Buku tabungan
- Kartu keluarga
- Dokumen terkait ketenagakerjaan (misalnya Surat Keterangan Berhenti Bekerja, Surat Pengalaman Kerja, atau Surat Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial)
- NPWP (jika ada)
Pastikan juga bahwa Anda bijak dalam menggunakan uang ini. Jangan lupa, uang JHT ini bisa cepat habis jika Anda tidak segera mendapatkan pekerjaan baru. Prioritaskan penggunaannya untuk kebutuhan pokok dan hindari pengeluaran yang tidak perlu.
2. Evaluasi Utang-Utang Anda dan Lakukan Negosiasi
Jika Anda memiliki utang atau cicilan, segera evaluasi jumlahnya dan pastikan Anda dapat mengelola pembayarannya.
Keterlambatan pembayaran utang bisa menimbulkan denda yang akan memperburuk kondisi keuangan Anda. Bila Anda ingin melunasi utang, pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup.
Jika Anda bergantung pada uang JHT BPJS Ketenagakerjaan untuk melunasi utang, pertimbangkan untuk melakukan negosiasi dengan pihak kreditur.
Cari solusi keringanan utang yang bisa membantu meringankan beban finansial Anda.
3. Tunda Pengeluaran untuk Hiburan dan Gaya Hidup
Setelah Anda mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan, bijaklah dalam mengelola keuangan Anda. Tunda semua pengeluaran yang bersifat hiburan atau terkait gaya hidup. Fokuslah pada kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan.
Pengeluaran untuk gaya hidup, seperti liburan atau belanja, hanya akan mempercepat habisnya tabungan Anda.
Di masa sulit ini, sebaiknya fokuskan pengeluaran pada hal-hal yang benar-benar dibutuhkan. Dengan demikian, Anda bisa menjaga kestabilan keuangan sampai menemukan pekerjaan baru.
4. Manfaatkan Waktu untuk Belajar dan Mengembangkan Skill
Di tengah krisis ini, ada baiknya Anda memanfaatkan waktu untuk belajar hal-hal baru. Dunia terus berkembang, begitu juga teknologi dan bisnis.
Tanpa meningkatkan ilmu dan keterampilan, peluang untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan bisa semakin kecil.
Manfaatkan waktu luang untuk mengikuti kursus online, membaca buku, atau belajar skill baru yang relevan dengan industri yang Anda minati.
Dengan memperkaya pengetahuan dan keterampilan, Anda bisa meningkatkan daya saing dan membuka peluang baru di dunia kerja.
Kesimpulan: Tetap Tenang dan Fokus pada Solusi
PHK memang menjadi tantangan besar, terutama bagi para pekerja di industri startup yang sering kali harus beradaptasi dengan perubahan cepat. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa tetap menjaga kesehatan keuangan dan mempersiapkan diri untuk peluang baru.
Cairkan dana JHT BPJS Ketenagakerjaan, evaluasi utang-utang Anda, tunda pengeluaran yang tidak penting, dan jangan lupa untuk terus belajar dan berkembang.
Di masa sulit ini, tetaplah optimis dan fokus pada solusi. Dengan persiapan yang matang, Anda akan siap menghadapi masa depan yang lebih cerah.