AnakStartup.id – Elon Musk resmi membeli Twitter pada tahun 2022 dengan drama yang menyertainya, termasuk tuntutan akuisisi senilai US$44 miliar. Namun, setelah pembelian itu, muncul berbagai masalah, mulai dari PHK massal hingga perubahan nama Twitter menjadi X.
Sebuah buku berjudul Battle for the Bird kemudian lahir untuk mengkaji pengambilalihan Twitter oleh Musk, yang diterbitkan oleh Bloomberg.
Buku ini merupakan investigasi mendetail tentang perebutan kekuasaan di Twitter dalam beberapa tahun terakhir.
Buku tersebut menegaskan bahwa keluhan pribadi Musk memainkan peran penting dalam akuisisi Twitter.
Meskipun Musk menyebut “kebebasan berpendapat” sebagai alasan utama pembelian Twitter, ia juga terlibat dalam upaya membungkam orang yang berselisih dengannya sebelum dia menjadi CEO.
Akun Twitter yang digunakan untuk melacak jet pribadi Elon Musk, @elonjet, menjadi sorotan Musk pada Januari 2022 ketika Musk mulai membeli saham di Twitter.
Baca juga: 25 Daftar Film Bertema Startup/Bisnis yang Inspiratif dan Wajib Kamu Tonton
Musk juga mencoba untuk mengajukan petisi kepada Agrawal (CEO Twitter saat itu) untuk menghapus akun Twitter yang digunakan untuk melacak pesawat pribadinya.
Hampir setahun kemudian, akuisisi Musk selesai dan dia melarang @elonjet ada di platform Twitter.
Orang di balik akun tersebut, Jack Sweeney, adalah individu yang sekarang terkenal karena melacak jet pribadi Musk dan Taylor Swift.
Musk berjanji untuk tidak memblokir akun Sweeney sebulan sebelum dia melakukannya, meskipun akun tersebut menimbulkan “risiko langsung terhadap keselamatan pribadi”. Sweeney sekarang mengoperasikan @elonjet di Threads.
Perseteruan antara Musk dan Sweeney adalah studi kasus faktor motivasi Musk. Meskipun kebebasan berpendapat tampaknya penting baginya, mendapatkan apa yang diinginkannya juga sama pentingnya.
Akuisisi Twitter membuat Musk memiliki kendali penuh atas platform tersebut, meskipun hal ini dianggap sebagai kesalahan langkahnya yang mengalihkan perhatiannya dari proyek lain seperti Tesla, SpaceX, dan xAI.