AnakStartup.id – Para founder startup sering mencari sumber inspirasi dan pengetahuan untuk membangun bisnis mereka. Banyak buku-buku yang dapat membantu mereka memahami berbagai aspek bisnis, mulai dari strategi pemasaran hingga pengembangan produk.
Dalam artikel ini, kami akan menyajikan daftar buku startup terkenal yang wajib dibaca oleh para founder.
Buku-buku ini akan membantu kamu memahami bagaimana membangun bisnis yang sukses dan inovatif, dan bagaimana mengatasi masalah yang sering dihadapi oleh para entrepreneur.
Daftar Buku Startup Terkenal yang Harus Founder Startup Baca
Berikut beberapa buku tentang startup yang terkenal dan penjelasannya:
1. “The Lean Startup” karya Eric Ries
“Buku ‘The Lean Startup’ karya Eric Ries adalah salah satu buku startup yang sangat terkenal dan banyak dipuji oleh para entrepreneur.
Dalam buku ini, Eric Ries membahas tentang bagaimana menggunakan pendekatan ‘Lean Startup’ untuk membangun perusahaan yang sukses, dengan fokus pada inovasi dan pembelajaran terus-menerus.
Buku ini menjadi acuan bagi banyak founder startup yang ingin memastikan bisnis mereka berkembang dan berhasil di tengah persaingan yang ketat.”
2. “Zero to One” karya Peter Thiel
Buku ‘Zero to One’ karya Peter Thiel merupakan sumber inspirasi bagi para founder startup yang ingin membangun bisnis yang inovatif dan berbeda dari yang lain.
Dalam buku ini, Peter Thiel membahas tentang bagaimana membangun perusahaan baru yang unik dan membangun masa depan yang lebih baik melalui teknologi dan inovasi.
Buku ini memotivasi para entrepreneur untuk berpikir out-of-the-box dan membuka peluang bisnis baru yang tidak ada sebelumnya.
3. “The Lean Entrepreneur” karya Brant Cooper and Patrick Vlaskovits
“Buku ‘The Lean Entrepreneur’ karya Brant Cooper dan Patrick Vlaskovits adalah sumber informasi bagi para founder startup yang ingin membangun bisnis dengan efisiensi dan inovasi.
Dalam buku ini, Brant Cooper dan Patrick Vlaskovits membahas tentang bagaimana membangun perusahaan dengan pendekatan ‘Lean’ dan bagaimana mengatasi kendala dengan pengembangan produk terus-menerus.
Buku ini memberikan pemahaman bagaimana membangun bisnis dengan lebih cepat dan efisien, dan membantu para entrepreneur untuk membuat keputusan bisnis yang tepat.
4. “Start with Why” karya Simon Sinek
Buku ‘Start with Why’ karya Simon Sinek adalah salah satu buku yang sangat penting bagi para founder startup yang ingin membangun bisnis yang memiliki tujuan dan misi yang kuat.
Di buku ini, Simon Sinek membahas tentang bagaimana memimpin perusahaan dengan memulai dari “mengapa” sebuah bisnis ada, bukan hanya “apa” atau “bagaimana”.
Buku Start with Why memotivasi para entrepreneur untuk membangun bisnis dengan tujuan yang jelas dan membantu mereka memahami bagaimana memimpin bisnis dengan cara yang inspiratif dan berkesan.
5. “Contagious: How to Build Word of Mouth in the Digital Age” karya Jonah Berger
“Buku ‘Contagious: How to Build Word of Mouth in the Digital Age’ karya Jonah Berger adalah sumber informasi bagi para founder startup yang ingin memahami bagaimana mempromosikan produk atau jasa mereka secara efektif.
Dalam buku ini, Jonah Berger membahas tentang bagaimana membuat produk atau jasa yang ‘menular’ dan bagaimana membuat orang berbicara tentangnya.
Buku ini memberikan pemahaman bagaimana membuat produk atau jasa yang menarik perhatian dan mempromosikannya secara efektif, yang akan membantu para entrepreneur dalam mempromosikan bisnis mereka.
6. “The Founder’s Dilemmas” karya Noam Wasserman
“The Founder’s Dilemma” adalah buku yang ditulis oleh Noam Wasserman, seorang profesor Harvard Business School dan ahli dalam entrepreneurship.
Buku ini mengeksplorasi tantangan dan keputusan umum yang dihadapi oleh pendiri dalam membangun dan memperluas start-up mereka.
Buku ini mencakup topik seperti komposisi tim pendirian, alokasi ekuitas, pengambilan keputusan, dan pendanaan, di antaranya. Buku ini memberikan wawasan dan studi kasus untuk membantu pendiri menavigasi tantangan ini dan membuat keputusan yang terinformasi untuk start-up mereka.
7. “Crossing the Chasm” karya Geoffrey Moore
Buku ini membahas tentang bagaimana memasarkan produk atau layanan inovatif ke pasar massal, dan bagaimana mengatasi perbedaan antara “early adopters” dan “early majority”.
8. “Hooked: How to Build Habit-Forming Products” karya Nir Eyal
Buku ini membahas tentang bagaimana membangun produk yang dapat membentuk kebiasaan pengguna, dan bagaimana meningkatkan engagement dan loyalitas.
9. “Business Model Generation” karya Alexander Osterwalder and Yves Pigneur
Buku ini membahas tentang bagaimana menentukan dan mengevaluasi model bisnis, dan bagaimana mengubah model bisnis saat diperlukan.
10. “Drive: The Surprising Truth About What Motivates Us” karya Daniel H. Pink
Buku ini membahas tentang motivasi manusia dan bagaimana memotivasi karyawan dalam lingkungan kerja yang kreatif dan inovatif.
11. “Inspired: How to Create Products Customers Love” karya Marty Cagan
Buku ini membahas bagaimana membangun produk yang inovatif dan berkualitas, dan bagaimana mengelola tim produk dan proses pengembangan produk.
12. “Good to Great: Why Some Companies Make the Leap and Others Don’t” karya Jim Collins
Buku ini membahas bagaimana perusahaan dapat berkembang dari sekedar “baik” menjadi “besar” dan berkelanjutan.
13. “The Challenger Customer: Selling to the Hidden Influencer Who Can Multiply Your Results” karya Brent Adamson, Matthew Dixon, and Nicholas Toman
Buku ini membahas tentang bagaimana menjual produk atau layanan kepada “Hidden Influencer” yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian orang lain.
14. “Scaling Up: How a Few Companies Make It…and Why the Rest Don’t” karya Verne Harnish
Buku ini membahas tentang bagaimana memperluas perusahaan dari skala kecil ke skala besar, dan bagaimana mengatasi kendala yang mungkin muncul saat berkembang.
15. “The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great Firms to Fail” karya Clayton M. Christensen
Buku ini membahas tentang bagaimana perusahaan besar sering kali ketinggalan dalam mengatasi perubahan teknologi, dan bagaimana mengatasi “dilema inovator” untuk memastikan masa depan perusahaan.