AnakStartup.id – Di dunia teknologi yang terus berkembang pesat, kisah inspiratif sering kali datang dari orang yang berhasil melompat jauh melebihi ekspektasi.
Salah satunya adalah kisah Aidan Gomez, seorang mantan magang Google yang kini mendirikan startup AI dengan valuasi fantastis sebesar US$5 miliar atau setara Rp 81 triliun.
Kisahnya tidak hanya menarik tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana inovasi dan kerja keras dapat membuka jalan menuju sukses yang luar biasa.
Awal Karir di Google
Aidan Gomez adalah seorang mahasiswa ilmu komputer di Universitas Toronto. Pada tahun 2017, ia mendapatkan kesempatan emas untuk magang di Google, sebuah perusahaan teknologi yang terkenal dengan inovasi dan proyek-proyek cutting-edge.
Selama masa magangnya, Gomez terlibat dalam proyek yang sangat berpengaruh, yaitu penelitian yang menghasilkan makalah “Attention is All You Need”.
Makalah ini menjadi dasar dari perkembangan kecerdasan buatan (AI) generatif, yang kini menjadi salah satu teknologi paling menjanjikan di dunia.
Magangnya di Google bukanlah sekedar pengalaman biasa. Gomez berperan penting dalam pengembangan teknologi yang saat ini menjadi fondasi dari banyak aplikasi AI modern.
Setelah magangnya berakhir, Gomez memutuskan untuk tetap berada di Google, bekerja selama empat tahun dan semakin mendalami dunia AI.
Baca juga: Cara Bangun Bisnis yang Realistis dari Nol
Mendirikan Cohere
Pada tahun 2021, Gomez memutuskan untuk meninggalkan Google dan memulai perjalanan barunya dengan mendirikan sebuah startup yang diberi nama Cohere.
Cohere adalah perusahaan yang fokus pada pengembangan AI generatif khusus untuk kebutuhan perusahaan.
Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang mendalam tentang AI, Gomez yakin bahwa ia bisa menciptakan alat yang dapat membantu perusahaan meningkatkan produktivitas mereka.
“Kami memiliki penelitian dari MIT dan Harvard untuk peningkatan produktivitas,” kata Gomez dalam sebuah wawancara dengan CNBC Internasional yang dirilis Selasa (9/7/2024).
“Tool kami akan membantu para pekerja untuk meningkatkan produktivitas. Mereka harus belajar bagaimana menggunakan teknologi. Saat mereka melakukannya, Anda akan melihat peningkatan produktivitas sebesar 40%,” tambahnya.
Salah satu contoh penerapan teknologi AI dari Cohere adalah di sektor asuransi. AI yang dikembangkan oleh Cohere membantu perusahaan asuransi dalam mengajukan penawaran lebih cepat, sehingga mereka dapat bersaing dengan lebih efektif saat ada permintaan proposal dari perusahaan tambang dan pipa.
Baca juga : Daftar 15 Buku Startup Terkenal yang Harus Founder Startup Baca
Perkembangan dan Pertumbuhan Cohere
Tidak butuh waktu lama bagi Cohere untuk menunjukkan potensi besar mereka. Dalam kurun waktu yang relatif singkat, valuasi perusahaan ini melonjak tajam mencapai US$5 miliar atau setara Rp 81 triliun.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan investor besar dari industri teknologi. Pada Juni 2023, Cohere berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$270 juta dari beberapa raksasa teknologi seperti Nvidia, Salesforce, dan Oracle, yang menilai perusahaan ini sebesar US$2,2 miliar. Hanya dalam setahun, valuasi tersebut hampir dua kali lipat.
Gomez juga tidak sendirian dalam perjalanan ini. Tim Cohere berkembang pesat dari hanya lima orang menjadi 400 karyawan.
Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Cohere tidak hanya menarik minat investor tetapi juga berhasil membangun tim yang solid dan berkomitmen untuk membawa perusahaan ini menuju kesuksesan lebih lanjut.
Dampak AI Generatif di Berbagai Industri
Teknologi AI generatif yang dikembangkan oleh Cohere memiliki dampak yang signifikan di berbagai industri. Selain sektor asuransi, teknologi ini juga dapat diterapkan di sektor-sektor lain seperti kesehatan, manufaktur, dan layanan keuangan.
AI generatif mampu mengoptimalkan proses kerja, mengurangi kesalahan manusia, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dalam sektor kesehatan, misalnya, AI dapat digunakan untuk menganalisis data pasien dan memberikan rekomendasi perawatan yang lebih akurat.
Di sektor manufaktur, AI dapat membantu dalam proses produksi dengan memprediksi kebutuhan bahan baku dan mengoptimalkan rantai pasokan.
Sementara itu, di sektor layanan keuangan, AI dapat digunakan untuk mendeteksi penipuan dan mengelola risiko dengan lebih efektif.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun Cohere telah mencapai banyak keberhasilan, perjalanan mereka tentu tidak bebas dari tantangan. Salah satu tantangan utama adalah menjaga inovasi dan tetap berada di garis depan teknologi AI.
Gomez dan timnya harus terus berinovasi dan mencari cara baru untuk meningkatkan produk dan layanan mereka.
Selain itu, persaingan di industri AI juga semakin ketat. Banyak perusahaan besar yang juga berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan AI. Untuk tetap kompetitif, Cohere harus terus berfokus pada penelitian dan pengembangan, serta menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan lain.
Namun, dengan visi yang jelas dan tim yang kuat, prospek masa depan Cohere terlihat sangat menjanjikan. Gomez percaya bahwa teknologi AI yang mereka kembangkan dapat membawa perubahan besar dalam cara perusahaan beroperasi dan membantu mereka mencapai efisiensi yang lebih tinggi.
Kesimpulan
Kisah Aidan Gomez dan Cohere adalah contoh nyata bagaimana inovasi dan dedikasi dapat membawa seseorang menuju puncak kesuksesan.
Dari seorang anak magang di Google hingga pendiri startup AI bernilai Rp 81 triliun, perjalanan Gomez penuh dengan inspirasi dan pelajaran berharga.
Dengan teknologi AI generatif yang terus berkembang, Cohere siap untuk membawa dampak positif di berbagai industri dan membantu perusahaan meningkatkan produktivitas mereka.