AnakStartup.id – Indonesia cuma melahirkan satu unicorn baru tahun ini, yaitu finansial teknologi (fintech) pembayaran DANA.
Bagaimana tahun depan?
Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.
Melansir dari Katadata.co.id, Minggu (25/12/2022), Menurut Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro optimistis ada unicorn baru tahun depan.
Namun ia tidak memproyeksikan jumlahnya.
“Tahun depan sepertinya akan ada unicorn baru. Namun indikator pertumbuhan ekosistem ini semestinya bukan hanya soal mencetak unicorn, tapi jumlah startup yang bertahan dan menjadi profitable, menciptakan dampak dan lainnya,” kata Eddi, Kamis (22/12).
Baca juga: Dapat Suntikan Dana Rp1,3 Triliun, Kopi Kenangan Masuk Daftar Unicorn Terbaru
Tahun lalu, data CB Insights bertajuk ‘The Complete List of Unicorn Companies’ menunjukkan bahwa lima unicorn baru di Indonesia yaitu:
- J&T Express
- OnlinePajak
- Ajaib
- Xendit
- Kopi Kenangan
Nama OnlinePajak sempat masuk lis CB Insights bertajuk ‘The Complete List of Unicorn Companies’, tetapi belakangan menghilang.
Selain itu, ada tiga startup yang mengklaim atau dikabarkan memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar yakni Blibli, Tiket.com, dan Kredivo.
Indonesia juga memiliki dua decacorn yakni J&T Express dan Gojek.
Baca juga: Bos Perempuan di Balik Startup RI Bervaluasi Triliunan Rupiah
Sedangkan DailySocial.id mencatat ada delapan unicorn baru Indonesia tahun lalu di antaranya:
- JD.ID
- Blibli
- Tiket.com
- J&T Express
- Kredivo
- Ajaib
- Xendit
- Kopi Kenangan
Blibli dan Tiket.com pun merger tahun ini. Kemudian mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO).
Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani menyampaikan, sektor teknologi memang sedang mengalami koreksi.
“Mulai dari saham perusahaan teknologi global mengalami penurunan harga di bursa yang akhirnya berdampak ke saham private companies,” kata Edward, Kamis (22/12).
Selain itu, ada kenaikan suku bunga. Sentimen negatif ini membuat investor menahan rencana investasi. Meski begitu, menurutnya masih ada potesi kelahiran unicorn baru tahun depan.
Secara global, jumlah unicorn baru hanya 210 per kuartal II atau turun 20,5% secara tahunan (year on year/yoy), berdasarkan data CB Insights. Tahun lalu, jumlah unicorn baru pada kuartal I 116 dan kuartal II 148, sehingga totalnya 264.
Sumber: katadata.co.id