AnakStartup.id – Elon Musk Tak Berhenti PHK, 200 Pegawai Twitter Kembali Dipecat Termasuk Esther Crawford yang Pernah Viral Tidur di Kantor
Esther Crawford, seorang pegawai yang dikenal sebagai sosok yang loyal terhadap Twitter, menjadi salah satu korban dalam PHK terbaru yang dilakukan oleh Twitter.
Crawford pernah menjadi perbincangan publik karena foto-fotonya yang viral saat tidur di kantor, sebagai respons terhadap perintah Elon Musk untuk para karyawan bekerja lebih keras.
Sebelumnya, Esther berhasil memenangkan kepercayaan Elon Musk dan dipercaya untuk mengurus Twitter Blue sebagai Product Manager. Namun sayangnya, ia ikut terkena PHK dalam gelombang terbaru yang dilakukan oleh Twitter, yang menimpa sekitar 200 pegawai termasuk dirinya.
Baca juga: Karyawan Twitter Ogah Kerja Hardcore, Ratusan Resign, Kantor Pun Ditutup
Esther Crawford yang Pernah Viral Tidur di Kantor Twitter Dipecat, banyak dibahas di Twitter
Setelah menjadi salah satu korban dari PHK terbaru yang dilakukan oleh Twitter, Esther Crawford mendapatkan banyak kritikan di Twitter. Meskipun loyalitasnya terhadap Twitter sudah terbukti, ia tetap tidak bisa lolos dari pemecatan yang dilakukan oleh Elon Musk.
Dalam tanggapannya terhadap kritikan tersebut, Crawford menulis, “Kesimpulan terburuk dari kalian yang melihatku all in pada Twitter 2.0 adalah bahwa optimisme dan kerja keras ku adalah kesalahan. Mereka yang mengejekku tidak berada di arena yang sama. Aku sangat bangga pada tim yang tetap membangun melalui kekacauan dan kebisingan ini.”
Baca juga: Beli Twitter Elоn Muѕk Harus Bayar Cicilan Utang Rp.15,6 Triliun Per Tаhun
Beberapa pengguna Twitter menuduh Crawford sebagai penjilat, sementara yang lain heran mengapa tidur di kantor saja tidak cukup untuk mempertahankan pekerjaannya.
Crawford, yang dipercaya untuk mengawasi layanan berlangganan Twitter Blue, menonjol karena ia adalah salah satu dari sedikit pegawai yang tidak berasal dari perusahaan Musk yang lain seperti Tesla, SpaceX, dan The Boring Co. Dia adalah salah satu pegawai lama di Twitter.
Crawford termasuk dalam lusinan engineer, manajer produk, ilmuwan data, dan kepala tim yang dipecat dari Twitter. Setidaknya 200 karyawan telah diberhentikan dalam putaran terakhir PHK ini
Twitter Kembali PHK 200 Karyawan, Total Karyawan yang Bertahan Berkurang 10%
Gelombang PHK di Twitter yang dimulai setelah perusahaan itu dibeli oleh Elon Musk ternyata masih berlanjut. Laporan terbaru menyebutkan bahwa setidaknya 200 karyawan Twitter kembali dipecat.
Menurut The New York Times, sebelum PHK terbaru ini Twitter masih memiliki sekitar 2.000 karyawan yang tersisa. Dengan demikian, PHK kali ini memotong sekitar 10% dari total karyawan Twitter yang masih bertahan.
Beberapa karyawan yang terkena dampak PHK tersebut mengetahui nasibnya pada Sabtu (25/2) malam. Tiga orang yang mengetahui isu tersebut mengatakan bahwa beberapa karyawan tidak bisa login ke alamat email dan laptop kerja mereka.
Karyawan yang terkena PHK menyampaikan perpisahannya melalui posting di Twitter, sedangkan karyawan yang masih bertahan langsung menggunakan aplikasi pesan terenkripsi seperti Signal untuk mengetahui berapa banyak rekannya yang masih bertahan.
Baca juga: Elon Musk Resmi Beli Twitter, Langsung Pecat Bos-bos Lamanya, Gimana Nasib Twitter?
Pada Sabtu malam kemarin, karyawan Twitter yang masih ada juga tidak dapat mengakses layanan chat Google yang terhubung dengan alamat email kerja mereka.
Karyawan Twitter yang terkena PHK berasal dari berbagai divisi, mulai dari product manager, data scientist, hingga engineer yang bertugas di bagian machine learning dan menjaga agar layanan Twitter tidak down.
Karyawan di tim infrastruktur monetisasi, yang bertugas mengelola layanan yang menghasilkan uang bagi Twitter, juga dikurangi dari 30 orang menjadi kurang dari delapan orang, seperti yang dikutip dari New York Times, Senin (27/2/2023).
Twitter telah beberapa kali melakukan PHK sejak diambil alih oleh Elon Musk. Pada awal November 2022, tidak lama setelah pembelian Twitter, sekitar setengah dari total karyawan Twitter di-PHK oleh Musk.
Akibatnya, jumlah karyawan Twitter menurun drastis, dari sekitar 7.500 orang menjadi sekitar 3.700 orang. Setelah beberapa putaran PHK dan pengunduran diri massal, jumlah karyawan Twitter yang tersisa adalah sekitar 2.000 orang.