AnakStartup.id, Jakarta – Tanda-tanda kembalinya TikTok Shop atau E-commerce Tiktok di Indonesia semakin kuat. Platform media sosial yang sedang naik daun tersebut kini tengah gencar mencari talenta-talenta berbakat di Tanah Air.
Langkah ini menandai persaingan sengit dengan pemain-pemain e-commerce utama seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada. Apakah TikTok bersiap untuk menjadi pesaing serius dalam ranah e-commerce Indonesia?
Setelah kami melihat postingan lowongan pekerjaan di LinkedIn, sekarang kami juga melihat lowongan pekerjaan di situs karier resmi TikTok.
Dalam informasi yang kami dapatkan dari laman karier resmi TikTok, TikTok menyatakan bahwa platform mereka adalah tempat yang ideal untuk mengembangkan e-commerce baru yang dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada pengguna.
Mereka juga menekankan bahwa e-commerce adalah bisnis yang tepat karena TikTok sudah memiliki jutaan pengguna setia di seluruh dunia.
Oleh karena itu, TikTok sedang mencari orang-orang yang sesuai untuk membantu mengembangkan bisnis e-commerce mereka.
“Kita mencari orang-orang yang bersemangat dan berbakat untuk bergabung dengan tim produk dan operasi kami. Bersama-sama kita dapat membangun ekosistem e-commerce yang inovatif, aman, dan intuitif bagi pengguna kami,” dikutip dari lowongan pekerjaan IP Campaign di career.tiktok.com, dikutip Kamis(19/10/2023).
Selain posisi IP Campaign, TikTok e-commerce juga membuka lowongan untuk berbagai peran lainnya, termasuk marketing & partnership, business communications expert, campaign planning, seller governance strategy, TikTok Shop graduate development program, dan masih banyak lainnya.
Baca juga: TikTok Shop Tutup, Pedagang Terima ‘Surat Cinta’ Begini Isinya
TikTok mengakui bahwa bisnis e-commerce telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir dan potensi pertumbuhannya di masa depan sangat besar. Sebelumnya, kami telah melihat lebih dari 50 lowongan pekerjaan terkait e-commerce TikTok di laman LinkedIn TikTok global pada tanggal 16 Oktober 2023.
Meskipun mayoritas lowongan tersebut terfokus di Indonesia, kami juga melihat beberapa lowongan untuk e-commerce TikTok di Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, kami juga menemukan kesempatan magang yang akan dimulai pada tahun 2023 dan 2024.
Hal ini juga diperkuat oleh kurangnya kabar tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) di TikTok sejak penutupan TikTok Shop. Bahkan, berdasarkan video yang beredar di TikTok, karyawan-karyawan TikTok terlihat tidak menunjukkan tanda-tanda kesedihan saat momen penutupan TikTok Shop. Sebaliknya, mereka justru menyatakan keyakinan bahwa TikTok akan kembali dengan lebih kuat.
Baca juga: Pemilik TikTok Jadi Orang Terkaya Kedua di China, Punya Rp 742 T
Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies, mengatakan bahwa langkah TikTok ini sangat tepat jika mereka ingin memanfaatkan potensi pasar besar mereka.
Hasil studi yang dilakukan oleh TikTok dan Boston Consulting Group (BCG) menunjukkan bahwa TikTok Shop memiliki potensi untuk menciptakan peluang pasar senilai US$1 triliun atau sekitar Rp15.713 triliun di Asia Pasifik pada tahun 2025 (dengan asumsi kurs Rp15.713/US$).
Huda menambahkan bahwa pertumbuhan transaksi pengguna juga sangat pesat di TikTok Shop, sehingga sangat disayangkan jika TikTok tidak memanfaatkan ekosistem yang telah mereka bangun.