AnakStartup.id – Selama ini, masih banyak anggapan bahwa laki-laki lebih cocok menjadi pemimpin dibandingkan perempuan.
Banyak yang berpendapat laki-laki memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang lebih baik seperti tegas, rasional, dan berwibawa. Sementara perempuan dinilai kurang cakap memimpin karena dianggap terlalu emosional dan lembut.
Anggapan semacam ini tentu sudah ketinggalan zaman dan tidak relevan. Nyatanya, banyak contoh perempuan yang berhasil menjadi pemimpin hebat di berbagai bidang.
Mereka membuktikan tidak ada kaitan antara jenis kelamin dengan kemampuan kepemimpinan seseorang.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak CEO perempuan yang sukses membangun dan memimpin perusahaan.
Mereka bahkan berani mendirikan startup di tengah ketidakpastian, lalu mengembangkannya hingga sukses seperti sekarang.
Keberhasilan para CEO perempuan ini patut diapresiasi. Mereka berhasil menjadi role model dan membuktikan perempuan juga bisa menjadi pemimpin yang tangguh dan disegani.
Suksesnya mereka juga penting untuk mengubah stigma negatif terhadap kepemimpinan perempuan yang masih berlaku di masyarakat.
Oleh karena itu, marilah kita teladani semangat dan ketangguhan para CEO perempuan pendiri startup ini. Mereka pantas menjadi inspirasi, terutama bagi kaum perempuan lainnya yang ingin berprestasi.
5 CEO Perempuan Founder Startup di Indonesia
Simak kisahnya untuk memetik pelajaran berharga tentang kepemimpinan tanpa batasan gender. Penasaran siapa saja CEO perempuan di startup Indonesia? Check this out!
1. Amanda Susanti Cole, Pendiri Sayurbox
Amanda Susanti Cole adalah sosok di balik startup pengantaran sayuran segar Sayurbox. Berkat upayanya mengembangkan bisnis di bidang teknologi dan perdagangan sayuran, Amanda berhasil masuk daftar 30 Under 30 Forbes 2019.
Sayurbox didirikan Amanda pada tahun 2014 di Jakarta. Startup ini menyediakan layanan langganan sayuran segar ke rumah konsumen. Amanda melihat adanya masalah sulitnya menemukan sayuran segar berkualitas di perkotaan. Oleh karena itu, ia mendirikan Sayurbox sebagai solusi pengantaran sayuran segar langsung dari petani.
Sejak didirikan hingga kini, Sayurbox terus berkembang pesat. Amanda berhasil membawa Sayurbox go internasional dengan memasuki pasar Malaysia pada 2018. Kini, Sayurbox memiliki lebih dari 1000 mitra petani dan melayani ribuan pelanggan setiap harinya.
Keberhasilan Amanda membangun dan mengembangkan Sayurbox patut diacungi jempol. Ia berhasil membuktikan bahwa perempuan bisa sukses menjadi CEO startup teknologi pertanian. Amanda pantas masuk daftar 30 Under 30 Forbes 2019 atas prestasinya itu.
2. Sabrina dan Sarah Soewatdy, Pendiri Rukita
Kakak beradik Sabrina dan Sarah Soewatdy mendirikan startup Rukita di bidang properti pada 2019. Dalam waktu 3 tahun, Rukita telah melayani pemesanan hingga 1,7 juta malam dari 11 ribu penghuni.
Rukita merupakan platform digital untuk sewa properti jangka panjang. Startup ini menyasar para pekerja milenial yang sering pindah tempat tinggal untuk memenuhi tuntutan pekerjaan. Rukita menyediakan hunian lengkap dengan furnitur dan fasilitas untuk disewa bulanan tanpa perlu DP atau komitmen jangka panjang.
Sabrina dan Sarah melihat adanya masalah sulitnya menemukan hunian instan tanpa repot urus perabotan. Makanya mereka mendirikan Rukita sebagai solusi menyewa hunian yang siap pakai.
Konsep ini ternyata disambut baik, terbukti dari pencapaian Rukita sampai saat ini.
Prestasi kakak beradik Soewatdy ini patut diapresiasi. Mereka berhasil membangun startup properti modern yang memudahkan para pekerja milenial. Rukita juga turut membantu penyedia properti untuk mengoptimalkan pemanfaatan huniannya.
Baca juga: Skill Wajib yang Harus Dikuasai agar Startupmu Sukses Besar dan Dapat Investor
3. Diajeng Lestari, Pendiri HIJUP
Dengan keberanian dan keyakinan, Diajeng Lestari mendirikan HIJUP, e-commerce fashion muslim. Meski banyak dipandang sebelah mata, HIJUP kini menjadi brand fashion muslim terkemuka.
HIJUP pertama kali diluncurkan pada 2011 sebagai toko online busana muslim. Awalnya, HIJUP hanya menjual beberapa label busana muslim lokal. Namun, seiring perkembangannya, kini HIJUP menjadi e-commerce fashion muslim terbesar di Indonesia.
Diajeng Lestari berani melangkah mendirikan HIJUP di tengah pandangan sebelah mata terhadap fashion muslim saat itu. Ia yakin bahwa busana muslim pun bisa fashionable, dan ternyata benar.
Berkat kerja keras dan konsistensinya, kini HIJUP sudah memiliki lebih dari 1000 merek busana muslim.
Pencapaian Diajeng patut dihargai dan menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya. Ia berhasil membangun brand fashion muslim terbesar di Indonesia.
HIJUP kini menjadi rujukan utama fashion muslim bagi masyarakat Indonesia dan mancanegara.
Baca juga: Kaos Anak Startup Kaos Katun Premium Cocok untuk Ngantor dan Hangout
4. Yaumi Fauziah, Pendiri B
Yaumi Fauziah adalah CEO sekaligus pendiri BASE, startup kecantikan dan wellness langsung dari produsen ke konsumen (DTC). Ia berhasil mengembangkan beragam produk perawatan kulit dan tubuh.
Yaumi mendirikan BASE pada 2019 bersama Ratih Permata Sari. BASE merupakan brand kecantikan dan perawatan diri dengan konsep DTC atau direct-to-consumer. Produknya dikirim langsung dari pabrik ke konsumen tanpa melalui distributor atau toko.
Konsep DTC ini memberikan banyak keunggulan, di antaranya harga lebih terjangkau karena tanpa biaya distribusi dan keuntungan penjualan ganda. Yaumi memanfaatkan konsep ini untuk memberikan produk perawatan berkualitas dengan harga terjangkau.
Hanya dalam 2 tahun, Yaumi berhasil mengembangkan puluhan varian produk K-beauty dan perawatan tubuh di BASE. Beberapa best seller produk BASE antara lain sunscreen, serum vit C, dan body butter. Pencapaian ini patut diapresiasi sebagai prestasi Yaumi membangun brand kecantikan DTC.
5. Samira Shihab dan Aliya Amitra, Pendiri Tinkerlust
Samira Shihab dan Aliya Amitra mendirikan Tinkerlust, marketplace fashion preloved. Tinkerlust menjadi solusi bagi yang ingin menjual atau membeli fashion item berkualitas dengan harga terjangkau.
Tinkerlust resmi diluncurkan pada 2014 oleh Samira dan Aliya. Awalnya hanya sebagai akun Instagram, kini Tinkerlust sudah berkembang menjadi marketplace fashion preloved terbesar di Indonesia.
Tinkerlust menjual beragam fashion item seperti sepatu, tas, pakaian, dan aksesoris dari berbagai brand ternama.
Samira dan Aliya melihat peluang bisnis pada fashion preloved yang sedang tren. Banyak orang ingin tetap tampil stylish dengan budget terbatas. Makanya mereka mendirikan Tinkerlust sebagai tempat jual beli fashion item branded namun dengan harga terjangkau.
Kesuksesan Tinkerlust tak lepas dari kerja keras dan ide brilian Samira dan Aliya. Mereka pantas menjadi inspirasi bagi perempuan lainnya bahwa fashion bisa menjadi ladang bisnis yang menjanjikan.
Tinkerlust kini menjadi pilihan utama belanja fashion preloved bagi anak muda Indonesia.
Akhir Kata
Itulah 5 contoh CEO perempuan Indonesia yang sukses membangun dan memimpin startup. Mereka membuktikan perempuan mampu menjadi pemimpin yang hebat dalam dunia bisnis.
Sosok-sosok hebat ini patut menjadi inspirasi bahwa tak ada batasan gender untuk meraih kesuksesan.
Keberanian Amanda Susanti Cole, kakak beradik Soewatdy, Diajeng Lestari, Yaumi Fauziah, dan teman duo Samira dan Aliya patut dijadikan teladan. Mereka berani melangkah mendirikan startup di tengah ketidakpastian.
Dengan kerja keras dan konsistensi, akhirnya mereka sukses membangun startup yang kini dikenal banyak orang.
Pencapaian para CEO perempuan pendiri startup ini menginspirasi banyak orang. Terutama kaum perempuan yang ingin berkarier dan berprestasi. Sosok-sosok ini membuktikan tidak ada halangan bagi perempuan untuk meraih mimpi dan kesuksesan.
Dengan berbekal passion yang besar dan kerja keras, perempuan mampu menjadi CEO startup sukses. Tak perlu ragu hanya karena gender. Semua orang, baik laki-laki atau perempuan, memiliki peluang yang sama untuk sukses.
Para CEO startup perempuan ini juga membantu menginspirasi tumbuhnya wirausaha dan startup digital di Indonesia. Keberhasilan mereka menjadi bukti nyata bahwa semua orang bisa sukses berwirausaha, termasuk kaum perempuan. Ini penting untuk mendorong semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat.
Dengan banyak contoh sukses CEO perempuan pendiri startup, diharapkan akan muncul lebih banyak lagi wirausahawan dan inovator perempuan di Indonesia. Sehingga bisa semakin memajukan perekonomian dan kesejahteraan bangsa.